Sunday 9 October 2011

sahabat yg selalu di lukai..

satu ketika dahulu..kita brkenalan..kita brkawan..ke mana pergi kita selalu bersama..kita selalu berkongsi cerita, rasa suka & duka..sehingga menjalinkan sebuah persahabatan yg tidak mungkin ada noktah nya..
namun kini...persahabatan yg di katakan akan berkekalan hingga ke akhirnya dilanda dugaan dan cubaan..kita terpisah jauh..tiada lagi senda gurau seperti dulu..tiada lagi berkongsi rasa seperti dulu..masing2 membawa haluan sendiri..
tidak tahukah dikau duhai sahabat..aku merindui saat2 indah bersama seperti dulu..aku rindukan seorang sahabt yg setia menemani ku dlm susah & senang..aku juga merindui seorang sahabat yg selalu menasihatiku di kala aku tersasar dari landasan hidup yg sebenar..
dimanakah sahabat ku yg dulu..aku kini benar2 rasa keseorangan dan kesepian..hanya Tuhan tempat ku mngadu segalanya..aku berharap satu saat nanti engkau akan mengerti betapa rindunya aku pada saat kita bersama suatu ketika dulu..sahabat..kenangan yg kita lakarkan bersama akan selalu ku semat di dalam sanubariku hingga Tuhan menjemputku..semoga ukhuwah yg kita pernah bina selama ini menjadi penghapus dosa kita..sungguh aku rindu padamu sahabat..

 “Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya.” (H.R al-Hakim)
‘Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati..’
sekerat akar mampu ku hulur padamu
disaat dikau terkapai dan kelemasan
di arus hidup yang tinggal sejengkal cuma
katamu kau tak bisa berenang kesana
engkaulah teman tanpa sangsi dan curiga
setelah aku mendengar lirih ratapmu
harumnya sekuntum melati di embunan pagi sewaktu kita melewati
sebidang perkebunan persahabatan
tersasar aku di dalam mentafsir aksara jujur dan ketelusan yg terpamer d wajahmu
terlalu naif untuk ku fahami
metafora puisi dusta dan personafikasi
sukarnya untuk aku membuktikan kebenaran yang berpihak padaku
kerna peluang langsung tiada padaku 
sedarlah aku erti senyuman ada dendam yg tdk pernah padam
pada lirik matamu ada pedang tajam yang menerjam...

No comments:

Post a Comment